Senin, 18 Oktober 2010

Daftar Isi Blog





scs
rc="http://kurniasepta.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=9999&alt=json-in-script&callback=loadtoc">

kemenangan butuh kesabaran

Hari ini begitu banyak orang yang menunggu hasil yang dari sesuatu yang sedang mereka perjuangkan yang disebut dengan kemenangan,mungkin sudah berbulan-bulan bahkan tahunan mereka  menunggu saat saat kemenangan itu akan akan datang.Halangan , rintangan, yang dihadapi dengan penuh kesabaran ternyata merupakan tangga atau batu loncat untuk keluar dari " sumur perjuangan " sehingga akhirnya meraih kemenangan.
Ada sebuah cerita dibawah ini tentang kesabaran menanti kemenangan
  1. Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Kemudian petani itu berpikir bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun karena dianggapnya berbahaya, jadi tidak berguna untuk menolong keledai. Petani itu mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.Ketika keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan keluar dari sumur. Begitulah kehidupan senantiasa menuangkan masalah, problem dan kesedihan agar kita mampu menjadi kuat dan dewasa. Mengguncangkan segala macam problem, masalah, kesedihan untuk melatih kesabaran kita dan menjaga pikiran kita agar tetap jernih dengan menggunakannya sebagai pijakan melangkah naik keluar dari "sumur perjuangan" dan melahirkan sikap kearifan dalam hidup kita. Kearifan berasal dari bahasa arab arofa- ma'rifat-arifin-ma'ruf. yang mengandung arti bukan hanya tahu tapi juga mengenal. orang arif bukan hanya tahu masalah, tetapi juga mengenali karakterristik masalah, sehingga problem solving dengan pendekatan kearifan melahirkan penyelesaikan yang tuntas, bisa dipahami oleh semua pihak, bukan hanya logis. Hal-hal yang logis sering tidak bisa difahami oleh pihak yang kalah. Orang arif sering sengaja mengalah demi memperoleh kemenangan yang sesungguhnya, bukan kemenangan yang formal namun sebuah kemenangan yang hakiki. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

    'Sesungguhnya AKU memberi balasan kepada mereka di hari ini karena kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.' (QS al-Mu'minun:111).

Sabtu, 16 Oktober 2010

kecerdasan emosional

Banyak cara yang ditawarkan orang dalam melatih responcibility . Ada orang yang dilatih untuk berespon agresif terhadap stimuli. Ada juga yang berlatih merespon dengan cara melarikan diri. Ada pula yang menggunakan pendekatan bersembunyi atau mencari pembenaran diri pada apapun. Pada pendekatan yang terakhir ini apapun dibenarkan sebagai dukungan terhadap kebenaran diri karena mendapat serangan dari lingkungan. Nah paradigma ini yang biasanya dibangun dalam budaya. Sehingga muncul budaya kalau tidak setuju diam saja, nanti kalau sudah keterlaluan baru kita bereaksi. Nah ini mengakibatkan sekelompok orang untuk diam selama tidak setuju dan kalau sudah tidak tahan baru bereaksi dengan reaksi yang lebih agresif dan anarkis.
Kecerdasan emosi itu bukan semata kemampuan seseorang mengendalikan emosi pada tempat dan waktu tertentu. Dalam Kecerdasan Emosi seseorang dibekali semacam peta baku yang menjadi “rujukan” untuk respons terhadap spekuli, atau respons terhadap hubungan. Seorang anak yang sudah memiliki Peta Kecerdasan Emosi tidak akan berespons negatif ketika dihina sebab dalam dirinya sudah ada peta bahwa hanya orang yang rendah saja yang marah ketika direndahkan orang lain. Seseorang yang sudah memiliki Peta Kecerdasan Emosi tidak akan berespons negatif ketika dikatakan bodoh oleh pihak lainnya sebab dalam Peta Emosi yang dimilikinya ada petunjuk bahwa hanya orang bodoh saja yang mengatakan orang lain bodoh. Kalau secara kolektif bangsa ini di isi oleh individu-individu yang bereaksi positif terhadap apapun yang terjadi dilingkungan kita, yakinlah kehidupan berbegara dan berbangsa ini akan lebih damai dan syahdu.
Jadi, penyemangatan yang kita bicarakan adalah penyemangatan yang memiliki muara pada pengertian-pengertian baik dan positif, bukan dari acara hingar bingar seperti musik keras atau teriak-teriak atau loncat-loncat atau melalui obat atau minuman yang membantu artificial kita untuk merasa kelihatannya seperti bersemangat. Penyemangatan yang demikian ini sesaat saja sifatnya.
Di Jepang ada sebuah toko barang antik yang disediakan untuk para eksekutif yang tengah dilanda amarah. Disitu, orang boleh memecah berbagai jenis keramik yang ada dengan harapan setelah itu orang akan merasa lega karena amarahnya telah ditumpahkan pada barang-barang
yang dipecahnya. Anda menghindari pendekatan macam ini?
Ya. Seperti yang saya katakan barusan, pendekatan macam itu temporal saja sifatnya. Dan ini bukan pemecahan. Marah hanya bisa diobati dengan memaafkan. Menahan amarah tanpa memaafkan hanya akan menambah penyakit saja.
Tapi dalam konsep tasawuf, memaafkan itu harus dilatih terus menerus seiringdengan tumbuhnya “kedewasaan ruhaniah” seseorang. Masih dalam konteks tasawuf, memaafkan itu hasil perjuangan dari pengendalian kekuatan ghadhab (amarah) yang berada diantara dua tekanan; pengecut dan pemberang. Bagaimana menurut Anda?
Nah disinilah letak perbedaan antara Ilmu Kejiwaan Barat dengan Ilmu Kejiwaan dalam agama.
Ilmu Kejiwaan Barat tidak menyertakan komponen keyakinan yang murni sebagai mekanisme manusia sebagai sebuah sistem, sedang Ilmu Kejiwaan dalam agama menyertakan proses bahwa manusia itu bagian dari sebuah keberadaan yang lebih besar, yakni Tuhan. Dan apa yang Andasampaikan itu adalah bagian dari Ilmu Kejiwaan dalam agama.
Apa yang Anda katakan itu memang sudah seharusnya demikian bagi orang yang sudah mengakui keberadaan Tuhan. Karena kalau kita sudah menerima Tuhan, semua waktu, tempat, keadaan dan kesempatan dipersembahkan hanya untuk Tuhan. Alasan kita tersenyum di pagi hari kepada isteri dan anak-anak, menyambut mereka dengan santun, berusaha datang tepat waktu untuk memenuhi janji, itu semua bukan semata-mata karena didasari atas kesantunan kita sebagai manusia, melainkan kita ingin mengabdi kepada-Nya.
Kembali pada “memaafkan” yang Anda katakan, dia sebenarnya akibat dan bukan sifat.
Memaafkan adalah sebuah peralihan dari pusat ego kepada altruisme. Orang-orang altruis dalam al-Quran disebut sebagai orang-orang yang berbuat baik (al-muhsinun; red). Semakin jelas disini bahwa memaafkan tak bisa direkayasa secara artificial dengan upacara pemutihan seperti acara halal bi halal misalnya. Serupa dengan memaafkan, kesabaran pun demikian. Ia bukan sifat tapi akibat. Ya, akibat dari karena ia mengerti resiko, mengerti reaksi yang tidak proporsional. Orang yang penyabar dan pemaaf itu sebenarnya cermin dari pengertian luas yang ia miliki. Karenanya kalau ada orang dilahirkan enggak bisa marah, itu bukan
kesabaran tapi ketidaknormalan.Kalau Anda perhatikan penjelasan saya diatas, sebenarnya “peta” yang ada dalam Kecerdasan Emosional yang saya tawarkan merupakan gugusan pilar dari kebenaran, keindahan dan kebaikan. Hal ini didasari oleh fitrah kehidupan bahwa manusia dalam hidup itu tak lepas dari menginginkan kebaikan, menyukai keindahan dan mencari kebenaran. Tapi dalam realitas
kehidupan, tiga hal ini lebih sering dirasakan oleh manusia sebagai tiga hal yang berdiri sendiri-sendiri. Misalnya kebenaran yang dicari ternyata malah membawa kepedihan, keindahan yang disukainya ternyata tidak membawa kebaikan, atau kebaikan yang diusahakan malah bertentangan dengan kebenaran. Pada saat yang demikian manusia tidak dapat menikmati keadaan itu secara sempurna lalu mengidap split personality atau kepribadian yang terpecah belah. Nah kira-kira melalui apa manusia dapat menemukan dan merasakan kebenaran, keindahan dan kebaikan sejati (haqiqi; red)? Dalam beragama bukan?!
Kenapa ?
alasan pertama,ketika kita betul-betul dengan sadar sesadarnya mengatakan “ya !” terhadap keberadaan dan keesaan Allah (laa ilaaha illallaah; red) kita tak perlu repot-repot lagi memikirkan lebel-lebel formal ketuhanan. saya rasa ini semua pilihan orang-orang beriman. Itu
Alasan kedua, Islam itu agama rahmat untuk semesta alam loch. Berislam itu mbok yang keren abis gitu loch ! Maksudnya jadi orang Islam mbok yang betul-betul memayungi (pemeluk) agama-agama lain. Agama kita itu sebagai agama terakhir dan penyempurna bagi agama-agama sebelumnya. Agama kita puncak kesempurnaan agama loch. Dan karenanya kita harus tampil sebagai pembawa berita bagi semua. Kita tidak perlu mengunggul-unggulkan agama kita yang memang sudah unggul dihadapan saudara-saudara kita yang tidak seagama dengan kita.
Bagaimana Islam bisa dinilai baik kalau kita selaku muslim lalu merendahkan agama (dan pemeluk) agama lain.

Meet Xiao Hao, the 140-Pound Three-Year-Old [Kids]

Meet Xiao Hao, the 140-Pound Three-Year-Old [Kids]: "
This is Xiao Hao, a three-year-old kid from Guangzhou in South China. He weighs 140 pounds, which is, oh, about 110 pounds more than most three-year-olds, and, according to The Sun, has been banned from 'several nurseries.' More »


"

selingkuh

Menanggapi cerita yang dibeberkan Aida Saskia tentang hubungannya dengan Zainuddin MZ, Forum Solidaritas Ulama pun memberikan statement mereka. Menurut FSU, dalam penyelidikan mereka, mereka menemukan fakta jika Aida Saskia adalah pengguna narkoba, suka dugem, dan bahkan pernah aborsi.

Pernyataan itu sendiri diungkapkan oleh HM Hafiz Syahnara dari FSU, Rabu (13/10) kemarin. FSU pun mengeluarkan rilis yang dibagikan di Hotel Atlet Century Park pada waktu yang sama.
Namun, salah satu ulama tenar Indonesia, Yusuf Mansyur, malah meragukan pernyataan tersebut. Padahal, namanya juga tertera dalam rilis meskipun belum bertanda tangan.
"SMS ini sebagai catatan saya Yusuf Mansyur. Pagi ini ada berita tentang seseorang yang menjelekkan Aida dan kemudian mengatasnamakan forum ulama. Ulama itu nggak menghujat, nggak mencaci, nggak membuka aib orang, nggak menjelekkan orang, lebih memaafkan, menerima dengan lapang dada, dan kemudian mendoakan. Jadi, saya malah meragukan statement yang keluar pagi ini. Itu pasti bukan dari forum ulama," tulis Yusuf dalam SMS yang dikirimnya pada para wartawan, Kamis (14/10).

"Dan saya juga jangan dikasih titel: Forum Ulama. Sebab saya lihat pemberitaan, seolah-olah kami-kami mewakili para ulama yang mengeluarkan statement buruk. Kami-kami malah mendoakan Aida dan mengajak masyarakat untuk huznudzan kepada keduanya: kepada Aida, terlebih lagi kepada Kyai Zainuddin MZ. Saudara Haafidz yang berbicara dan seolah-olah juga mewakili forum ulama, benar-benar saya meragukan. Saya akan konfirmasi ke kawan-kawan ulama yang lebih tahu dan lebih dekat dengan Kyai Zainuddin. Setahu saya, Kyai legowo, sabar, dan memaafkan. Dan tentang penamaan forum silaturahim ulama, saya nggak paham," tegasnya. (kpl/adt/npy)

Sekarang...Hari Ini ma BesoK

Hidup seseorang adalah sebuah perjalanan menuju suatu tujuan.Kata para pujangga Hidup terbagi menjadi 3 bagian, yaitu masa lalu, sekarang, dan akan datang.
Yang dimaksud masa lalu adalah masa yang udah kita lalui. Masa lalu bisa senenk,bahagia atau bisa aja suram. Masa sekarang adalah masa di mana kita hidup hari ini, detik ini, menit ini, dan jam ini. Masa sekarang gak pernah balik lagi...kembali. Masa sekarang adalah ‘pondasi’ meraih semua yang kita cita-citain. Sedangkan masa depan adalah masa yang masih misteri, gak pasti, dan ghaib.

Orang yang hidup hanya mikirin atau berorientasi masa lalu, akan menghambat kemajuan seseorang. Kalau masa lalu seseorang itu bahagia atau menyenangkan, maka yang akan terjadi adalah orang tersebut akan ngungkit-ngungkit saat bahagia atau saat kejayaan tersebut di masa sekarang, dan akan nyalahin kondisi sekarang kalo gak seperti yang arepin, yaitu saat-saat kejayaan di masa lalu. Lain lagi kalo masa lalu seseorang itu suram. Misalnya, ada seseorang yang di masa kecilnya diasuh dengan pola asuh yang serba dilarang alias over protected. Hal itu akan mempengaruhi kepribadian seseorang, seperti gak mandiri, gak kreatif, dan berbagai kepribadian buruk lainnya. saat seseorang yang berorientasi masa lalu nyadarin bahwa pola asuh orang tuanya salah dan ngebentuk kepribadiannya sekarang maka yang terjadi adalah dia akan nyalahin orang tua yang berperan dalam ngedidik orang tersebut, saat ngadepin masalah. Emang benar dia nyadarin kelemahannya, tapi dia gak jadiin kelemahannya itu buat cambuk untuk memotivasi dirinya supaya berubah. Kelemahan dirinya malah dijadikan penyebab kalo dia gagal dalam ngelakuin sesuatu. Sikap inilah yang membuat mental seseorang jadi lemah.

Sobat ngopidoeloe...
Hidup ini harus terus berjalan. Begitu juga waktu yang kita lewati akan terus berjalan tanpa henti dan akan menggilas siapa pun yang gak siap. Kalau kita masih tetap berorientasi masa lalu, baik itu masa lalu yang suram atau bahagia, maka akan menghambat kemajuan kita. Ada pepatah yang mengatakan “Kemarin (masa lalu) adalah sejarah. Besok (masa depan) adalah misteri. Sedangkan hari ini (masa sekarang) adalah masa di mana kita hidup dan mempersembahkan karya terbaik dalam hidup kita”.

Sobat ngopidoeloe...
Masa lalu jangan pernah dilupain...tapi jangan juga diungkit-ungkit. Jadiin masa lalu sebagai sejarah dan sarana pembelajaran di dalam memacu kita menjadi pribadi yang tangguh, ulet, dan mandiri dalam menghasilkan karya yang bermanfaat bagi hidup kita dan orang lain. Semoga kita menjadi pribadi yang bisa beri manfaat bagi orang lain..Amien.

Yaudah...kalo ada benernya nich tulisan sukur...tp kalo enggak...( ya udah terlanjur dibaca sich ) balikin yach...hehehehehe...Assalammualaikum sob....



"